"Perilaku konsumtif merupakan kecenderungan manusia untuk melakukan konsumsi tiada batas, membeli sesuatu yang berlebihan atau secara tidak terencana. Pada banyak kasus, perilaku konsumtif ini tidak berdasarkan pada kebutuhan, tetapi didorong oleh hasrat dan keinginan"
Pengertian konsumtif adalah bersifat konsumsi (hanya memakai, tidak menghasilkan sendiri). Konsumtif biasanya digunakan untuk menunjuk pada perilaku konsumen yang memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok. Sedangkan paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok yang menjalankan perilaku konsumtif / proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan boros atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan disebut konsumerisme. Perilaku suka berbelanja dan budaya hidup boros sebagai salah satu contoh sikap konsumtif tersebut akan menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan.
Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya.
Berikut ini adalah contoh - contoh perilaku konsumtif:
1. Membeli produk karena iming-iming hadiah.
2. Membeli produk karena kemasannya menarik.
3. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi.
4. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat ataukegunaannya).
5. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status.
6. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan.
7. Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi.
8. Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda).
Penyebab Perilaku Konsumerisme Perilaku konsumtif adalah perilaku yang mencerminkan hidup “serba instan” atau tidak mau menempuh proses. Perilaku konsumtif juga sering dilawankan dengan perilaku produktif. Bahkan, konsumtif cenderung mengarah pada gaya hidup glamor, boros, dan lain sebagainya. Perilaku konsumtif lazim dialami pada masa-masa remaja. Remaja sangat senang dengan perilaku yang mengarah ke arah konsumtif dan hedonis (kesenangan / kenikmatan).
Mereka senang mengeluarkan uang demi membeli barang-barang yang mereka sukai.
Faktor – faktor penyebab perilaku konsumtif:
1. Keluarga Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu faktor penyebab perilaku konsumtif bisa berasal dari keluarga. Sebagai contoh adalah seorang ibu yang sering memakai barang - barang mahal. Hal ini bisa berdampak pada sang anak sebagai seorang manusia yang mempunyai perilaku yang tidak mungkin bisa lepas, yaitu mengimitasi (meniru). Jadi, jika seorang anak melihat ibunya memakai perhiasan, mobil pribadi, telepon genggam, atau barang mahal lainnya, anak biasanya juga ingin memilikinya. Maka dari itu, jika orang tua menuruti permintaan anak, maka secara tidak sengaja orang tua telah membangun sikap konsumtif kepada si anak. Akan tetapi, jika orang tua menjelaskan mengapa dia membeli perlengkapan tersebut, maka kemungkinan anak menjadi konsumtif lebih kecil, tapi tidak dipungkiri juga bahwa faktor lingkungan juga sangat berpengaruh kepada si anak.
2. Faktor Lingkungan Kadang kala, walaupun orang tua sudah mengajarkan kepada si anak bahwa perilaku konsumtif yang berlebihan itu tidak baik, tapi bisa saja faktor lingkungan membuat dia akhirnya memiliki perilaku konsumtif. Misalnya, menipu orang tua untuk mendapatkan uang jajan lebih agar bisa membeli baju yang serupa dengan teman-teman yang lain atau bisa juga menipu dengan mengatakan bahwa harus membeli perlengkapan sekolah agar bisa membeli barang yang diinginkan.
Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/2106268#readmore