Back to top

Hot Info

Pengguna Facebook banyak tidak sadar kena "Hack", begini cara mengeceknya

Hot Info

Lacak Keberadaan Smartphone Android dari Perangkat Lain

Web Development

Perbedaan Web Developer, Web Design dan Webmaster

IT & Technology

Review Ultrabook Asus Zenbook Prime UX31A

IT & Technology

Rendahnya gaji tenaga kerja IT di Indonesia

Lifestyle

Jalan-jalan ala Backpacker

Kenapa banyak orang sulit mendapatkan pekerjaan di Indonesia?


Pertama, orang Indonesia ugal-ugalan di dunia maya.

Don't just take my word for it. Hal ini juga dibuktikan oleh Microsoft bahwa warganet Indonesia itu primitif dan biadab.
 

Mengapa orang Indonesia bisa sangat primitif di dunia maya?

Karena orang Indonesia terlalu lama menghabiskan waktu mereka di dunia maya (terminally online), sehingga mereka merasa bebas untuk melakukan sesuatu tanpa ada konsekuensi, tidak seperti di dunia nyata, dimana orang yang lebih sering menghabiskan waktu di dunia nyata cenderung lebih arif dan santun dalam ucapan maupun tindakan, karena ada saja konsekuensi dari setiap ucapan atau perbuatan yang dilakukan di dunia nyata.

 

Contoh perilaku primitif?

Pertama, kecurangan intelektual (berkelit, logika sesat/fallacy, debat kusir, menghujat, subyektif tapi mengaku obyektif, dan pernyataan semacam "sudahlah, jangan dibahas lagi" atau "bang jago" atau "sepakat untuk tidak sepakat" alias mengakhiri diskusi saat masalahnya belum selesai)

Kedua, perilaku main hakim sendiri yang dibawa ke dunia maya (doxxing dan cancel culture)

Ketiga, spamming (baca: bawel di dunia maya), misal: posting dengan jarak waktu yang sangat singkat (apalagi posting story sampai titik-titik kecil), melakukan tagging dan mention secara serampangan, posting yang tidak penting

Keempat, norak: untuk apa posting story suhu ambient di negara sub-tropis saat musim dingin? Untuk apa posting kamu sedang dugem atau sedang minum alkohol? Untuk apa foto-foto di restoran fine dining? Apa pula maksudnya "Anak Didikan Mama, Hasil Goyangan Papa", atau display name yang terlalu norak?

Oke, kalian punya SKCK, bukan seorang pecandu, dan kalian meninggalkan kesan yang bagus saat wawancara. Tapi HRD dan user tidak bisa kalian bohongi, mereka bisa mencari namamu di Google lalu mereka akan melihat laman blog dan media so-SIAL mu.

Oh, kalian punya SKCK, meninggalkan kesan bagus saat wawancara, kalian cenderung biasa saja dan tidak membuat onar di dunia maya, serta kalian bukan seorang pecandu, apakah cukup? Tidak.

Zaman sekarang, kekerasan seksual bukanlah hal yang bisa dimaklumi lagi, oleh karena itu, HRD dan user juga memiliki no-recruit list, yaitu daftar orang yang harus dipecat dari pekerjaan dan harus dicekal oleh perusahaan baru saat mencari pekerjaan, dikarenakan karyawan/calon karyawan terjerat kasus kekerasan seksual. Yang kemudian menjadi poin kedua:

Orang Indonesia tidak bisa mengendalikan selangkangan mereka.


 

Ya, alih-alih mengendalikan berahi, orang Indonesia cenderung dikendalikan oleh berahi. Makanya jangan heran kalau ada atasan yang menjadikan sekretaris atau karyawannya sebagai selingkuhan (baca: menyalahgunakan kekuasaan untuk seks), candaan cabul di tempat kerja (atau di grup WA kantor), catcalling, male gaze, dan lain sebagainya. 

Maka dari itu, dibuatlah semacam daftar cekal untuk para penjahat kelamin, dan untuk mengisinya pun tidak bisa sembarang isi, harus ada bukti obyektif alih-alih karena ketidaksukaan pribadi. Jadi kalau dirimu masih sulit dapat kerja meskipun punya banyak koneksi, CV bagus, dan pertimbangan lain yang membuat HRD dan user harusnya menerima kamu, tanyakan dirimu: pernah kirim chat mesum nggak? Pernah menggoda orang yang sedang lewat nggak? Sampai-sampai ada korban yang berani memasukkan kamu ke dalam daftar cekal.

Jadi, kesimpulannya adalah: orang Indonesia sulit dapat kerja karena rekam jejaknya yang sudah busuk dari awal, perusahaan tidak mau ada karyawan yang menjadi noda hitam bagi reputasi perusahaan.

Sumber: https://id.quora.com/