Back to top

Cara Mengukur ROI Digital Marketing



Salah satu alasan kenapa semua orang mengalihkan promosi pada saluran digital adalah karena seluruh aktivitas dapat di ukur. Mengukur ROI Digital Marketing merupakan salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana efektivitas program pemasaran anda melalui saluran digital.

ROI atau Return on Investment merupakan persentase pengembalian investasi dari aktivitas digital marketing. Secara sederhana ini dapat diartikan, misal anda mengeluarkan biaya digital marketing Rp. 10 milyar dalam 1 tahun,  dan laba kotor anda naik dari Rp. 100 milyar ke Rp. 125 milyar, ini artinya ada peningkatan Rp. 25 milyar dalam setahun.
Lantas, setelah dikurangi biaya digital marketing, maka angka yang di dapat adalah Rp. 15 milyar. Rp. 15 milyar ini kita bagi biaya digital marketing dalam 1 tahun tersebut yakni Rp. 10 milyar. Maka, kita akan mendapati ROI sebesar 150%.
Digital Marketing Adalah Investasi
Akhirnya, ROI membantu Anda dalam justifikasi investasi pemasaran. Di masa-masa sulit, perusahaan sering memangkas anggaran pemasaran mereka – ini merupakan langkah yang berbahaya karena pemasaran merupakan investasi untuk menghasilkan pendapatan.
Dengan berfokus pada ROI, Anda dapat membantu perusahaan menjauh dari gagasan bahwa pemasaran adalah biaya yang dapat dipotong saat masa sulit. Oleh karena itu, kami melihat di tahun 2018 nanti, akan lebih banyak perusahaan di Indonesia yang menghabiskan anggaran pemasaran pada digital marketing. Ini didorong oleh kesadaran transformasi digital yang semakin terlihat tantangan dan peluangnya pada masing-masing bisnis.
Dengan sebuah website dan saluran digital di sosial media, investasi digital marketing dapat lebih bertahan. Tidak seperti iklan di saluran offline seperti televisi, koran, majalah dan radio, merk produk anda hanya bertahan selama anda membayar. Dengan digital marketing, tentunya dari waktu ke waktu, aktivitas promosi anda akan lebih menguatkan posisi brand anda di pasar. Inilah sebabnya kenapa digital marketing diakui sebagai investasi oleh banyak perusahaan di seluruh dunia.
Rumus Sederhana Cara Mengukur ROI Digital Marketing
(Return – Investment) dibagi dengan Investment
Perhitungan ROI untuk kampanye pemasaran bisa rumit. Anda mungkin memiliki banyak variabel baik di sisi keuntungan maupun sisi investasi (biaya). Tapi memahami rumus itu penting jika Anda perlu menghasilkan yang terbaik dari investasi pemasaran Anda.
Ketahui Komponen Dalam Mengukur ROI Digital Marketing
Komponen untuk mengukur ROI digital marketing dapat berbeda untuk setiap perusahaan. Namun dengan perhitungan ROI yang solid, Anda dapat berfokus pada kampanye yang menghasilkan return terbesar.
Misalnya, jika satu kampanye menghasilkan ROI 15% dan 50% lainnya, di manakah Anda akan menginvestasikan anggaran pemasaran Anda nanti?
Untuk mengukur ROI digital marketing, bagian yang sulit adalah menentukan apa yang merupakan “pengembalian” Anda, dan apa investasi sejati Anda. Misalnya, pemasar yang berbeda mungkin mempertimbangkan hal berikut untuk mendapatkan pengembalian:
Total pendapatan yang dihasilkan untuk kampanye (atau kuitansi atau omset kotor, bergantung pada jenis dan lokasi perusahaan Anda, yang merupakan penjualan baris teratas yang dihasilkan dari kampanye)
Laba kotor, atau perkiraan laba kotor, yaitu pendapatan dikurangi biaya barang untuk menghasilkan / mengantarkan produk atau jasa. Banyak pemasar cukup menggunakan persentase COGS (katakanlah 30%) dan deduksi dari total pendapatan
Laba bersih, yaitu gross profit dikurangi biaya operasional, atau secara akuntansi lebih dikenal dengan Laba Sebelum Perpajakan
Di sisi investasi, mudah bagi pemasar untuk memasukkan biaya media sebagai investasi. Tapi berapa biaya lain yang harus Anda sertakan? Untuk menjalankan kampanye Anda, Anda mungkin memiliki:
Biaya kreatif
Biaya pencetakan
Biaya teknis (seperti platform email, pengkodean situs web, dan sebagainya)
Waktu manajemen
Biaya penjualan

Jika anda telah meng- outsource digital marketing maka elemen biaya tersebut sudah termasuk pada biaya digital marketing secara keseluruhan.
Teknik Pengukuran ROI Melaui KPI
KPI atau Key Performance Index merupakan metrik pengukuran kinerja digital marketing di masing-masing saluran digital. KPI ini untuk mengetahui sejauh mana progres kampanye digital marketing anda berjalan. Biasanya, KPI ini mencakup:
Sosial Media
• Jangkauan pemirsa
• Keterlibatan pemirsa
• Penambahan anggota
Website
• Jumlah pengunjung website
• Bounce rate di website
• Page views per visitor
• Rata-rata waktu kunjungan per pengguna
• Klik menuju halaman konversi
Proses tersebut bertujuan untuk mengukur efektivitas perilaku pemirsa pada corong digital marketing (inbound–funel). Kinerja di sosial media dan website akan bermuara pada satu tujuan, yakni konversi penjualan.
Berikut contoh pengukuran ROI secara sederhana, melalui 2 titik KPI.
Dengan mendapatkan metrik KPI, program digital marketing dapat di sesuaikan dari waktu ke waktu untuk mendapatkan hasil yang optimal. KPI juga berguna untuk mengukur ROI digital marketing bagi para principal yang tidak menjual barang langsung ke pelanggan.
Studi Kasus, Bagaimana Sebuah KPI dapat Mengoptimalkan Program Digital Marketing
Sebuah perusahaan teknologi informasi di Jakarta, Indonesia, memiliki metrik KPI untuk alur corong pada proses inbound. Tujuan di set pada halaman ‘contact-us‘ yang mana menjadi sebuah ‘leads‘ atau prospek bisnis.
Pada metrik yang dihasilkan Google Analytics, ternyata diketahui bahwa prospek yang dihasilkan memiliki alur sebagai berikut :
Pengunjung website berasal dari ‘earned-media‘ dengan konten seputar digitalisasi perbankan
Selanjutnya, pengunjung tersebut melihat halaman ‘About Us’, untuk mengetauhi lebih lanjut. Setelah itu, sebagian mereka melihat halaman ‘Our Client’ untuk mendapatkan keyakinan
Akhirnya, barulah mereka mengunjung halaman ‘Contact-us’ untuk menjelaskan kebutuhan mereka.

Dari hasil metrik KPI tersebut, proses digital marketing selanjutnya dapat lebih diarahkan pada pembuatan konten seputar Fintech, e-Commerce, dan Perbankan Digital. Kemudian, halaman About Us dan Our Client lebih di mutakhirkan, baik ditambah dengan testimoni dan rekomendasi dari pelanggan, maupun tombol-tombol “Call-to-Action”.
ROI digital marketing bagi para principal atau pabrikan dapat diukur dari metrik KPI seperti yang dijelaskan diatas.
Selain itu, jika memang penjualan dilakukan oleh distributor mereka, kunjungan ke halaman daftar distributor dapat dijadikan sebagai “Goal” atau Konversi, dan dari sini ROI dapat ditentukan dengan menempatkan nilai pada tiap kunjungan halaman. Nilai tersebut dapat diambil dari rata-rata konversi pada penjualan di periode yang lalu. 
Pada akhirnya, dengan metrik KPI yang jelas, kita dapat meningkatkan ROI digital marketing dan team pemasaran dapat lebih mempertanggung-jawabkan anggaran pemasaran mereka ke CEO dan CFO. Ini juga merupakan salah satu alasan kenapa digital marketing lebih efektif untuk branding maupun untuk penjualan online.
Semoga artikel ini dapat membantu para praktisi pemasaran di seluruh Indonesia. Tanpa KPI dan ROI, perusahaan anda sedang bertaruh dalam pemborosan biaya. Sebesar apapun biaya promosi perusahaan anda, setiap rupiah yang dikeluarkan harus memiliki dampak.

Sumber: https://revelationasia.com/cara-mengukur-roi-digital-marketing/
Share on Facebook
Tweet on Twitter

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.